![]() |
Tim penataan kawasan jalan Muhammad isya dan jalan daya nasional Utan bersama pengurus Koperasi Pedagang Kaki Lima (PKL) |
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pengelolaan Gerai UMKM Untan dikolaborasikan dengan tiga koperasi yaitu Koperasi Madani Borneo, Koperasi Pancasila Abadi, dan Koperasi Mandiri Sejahtera. Keputusan ini diambil untuk menciptakan tata kelola yang lebih tertib dan berkelanjutan dalam pemberdayaan ekonomi warga sekitar kampus.
Ketua Koperasi Madani Borneo, Sahri Amarta, menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 60 PKL yang aktif berjualan di Gerai UMKM Untan. Namun, masih tersisa 45 PKL dari kawasan Jalan M. Isya, khususnya sekitar Auditorium Untan, yang sedang menunggu giliran untuk masuk ke gerai tersebut.
"Alhamdulillah, secara bertahap semua akan tertampung. Menurut informasi yang disampaikan oleh Tim penataan kawasan jalan Muhammad isya dan jalan daya nasional Tidak ada rencana pembangunan gerai kedua, jadi seluruh aktivitas UMKM akan difokuskan di satu Gerai UMKM Untan ini," jelas Sahri.
Dengan kesepakatan ini, diharapkan tidak ada lagi polemik atau ketidakpastian mengenai area berjualan PKL. Tim penataan kawasan Untan mendukung penuh langkah ini sebagai bentuk kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih tertata,tertib dan produktif.
"Pertemuan ini juga menjadi momentum penting dalam mendorong kemandirian koperasi serta sebagai bentuk konkret komitmen Untan dalam mendukung sektor ekonomi kerakyatan di wilayah sekitar kampus." pungkasnya.
Sahri berharap Pemkot Pontianak lebih serius membantu penataan para pedagang di sepanjang jalan daya nasional mengingat jalan daya nasional merupakan jalan yang digunakan masyarakat umum, sehingga tercipta kawasan yang rapi dan tertib di sepanjang jalan daya nasional. (fDS)
Editor : Fds
Social Footer