Muhajirin Yanis M.Pd. Launching KMB di Ketapang
KALBARSATUSUARA.COM (KETAPANG) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd. melaksanakan Launching Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Kabupaten Ketapang. Peresmian Launching di Aula Kemenag Ketapang itu ditandai pemukulan Gong, Selasa (9 Agustus 2023).
Dalam sambutannya Kakanwil Kemenag mengatakan ada dua hal yang menarik ketika melihat Indonesia. Negara-negara luar berusaha bagaimana mereka bisa mengikuti Indonesia. Tapi tak sedikit juga menurutnya dua hal ini dikacaukan oleh orang-orang tertentu. Ada orang yang senang melihat orang susah. Dan ada yang susah melihat orang lain senang.
Pertama, menurut Yanis adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kepulauan, yang terdiri dari pulau-pulau dengan jumlah 17 an ribu pulau. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
Tidak itu saja kata pria ini, di pulau-pulau Indonesia terdiri suku bangsa, adat istiadat, bahasa yang bermacam-macam yang memiliki dialek yang berbeda. Tapi kemudian hidup rukun dalam satu NKRI. Oleh karena itu ia mengajak untuk selalu bersyukur dengan NKRI. Dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam NKRI, Pancasila dan UUD 1955 Indonesia hidup rukun.
"Kedua, kita memiliki agama tidak hanya satu, tapi ada enam agama yang diakui di republik ini. Selain itu ada juga aliran kepercayaan. Dan agama-agama yang ada ini tidak hanya dalam satu wilayah saja. Tapi semua agama membaur dalam satu wilayah. Namun demikian kita hidup rukun," terangnya.
Inilah yang kemudian kata Kakanwil, yang harus dicatat, yakni persatuan dan kesatuan bangsa dengan kerukunan antar umat beragama. Sehingga kemudian menjadi program prioritas dari kementerian agama dengan penguatan moderasi. Bahwa kerukunan sebagai hasil dari program gerakan modernisasi beragama.
"Orang luar melihat Indonesia hidup bersuku-suku dan berbangsa-bangsa tapi rukun. Memiliki berbagai agama dan etnik tapi rukun. Sesungguhnya itu adalah dimulai dari desa," jelas Yanis, mantan Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Menurut Yanis, desa memiliki sinergitas antar pemerintah desa dengan masyarakatnya. Di desa tidak hanya satu pemeluk agama. Jadi kenapa kemudian KMB yang dicanangkan? ini adalah dalam rangka menjaga dan mempertahankan kerukunan beragama.
Bagi Desa lanjut Yanis, kerukunan bukan program yang baru. Karena rukun, damai dan harmonis sudah menjadi kearifan lokal bangsa ini. Oleh karena itu pihaknya mencanangkan KMB sebenarnya adalah sebagai bentuk kita terus jaga kerukunan yang ada.
"Desa tertentu kita launching sebenarnya untuk memberitahukan kepada semua bahwa kondisi rukun menjadi kewajiban kita bersama. Tidak hanya kepada desa yang dicanangkan tapi seluruh desa yang ada, sehingga Indonesia ini jadi negeri yang harmonis dan rukun," terangnya.
Kantor Kemenag Ketapang telah menetapkan KMB di Kabupaten Ketapang adalah Desa Kuala Satong Kecamatan Matan Hilir Utara dan Desa Pesaguan Kanan Kecamatan Matan Hilir Utara.
Launching KMB selain dihadiri Kakanwil Kemenag Kalbar, juga hadir ikut mendampingi Kabid Penais Zawa H.Rohadi, S.Ag.,M.Si., Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah H. Kamaluddin, M.Pd., dan beberapa pejabat fungsional lainnya.
Acara Launching juga dihadiri Kesbangpol, Kepolisian, Ketua FKUB Ketapang dan seluruh anggota, pimpinan Ormas Islam, Camat MHU dan MHS. kepala desa wilayah KMB, kepala KUA, para Penyuluh Agama Kemenag Ketapang, kepala madrasah dan dewan guru, serta undangan lainnya. (Tim Liputan).
Editor : Nadi
Social Footer