Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto dan jajarannya beraudiensi dengan Ketua MPR RI |
KALBAR.SATUSUARA.CO.ID (JAKARTA) - Ketua Umum DPP LDII KH
Chriswanto dan jajarannya beraudiensi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada
Kamis (27/6). Dalam silaturahim tersebut mereka menyoroti nilai-nilai
kebangsaan yang kian melemah, akibat globalisasi yang meresap ke dalam kehidupan
bangsa Indonesia melalui media massa dan media sosial.
“Ideologi Pancasila mengalami
penggerusan saat media ber-platform penyiaran film internasional berbayar dan
berbagai media massa lainnya, menayangkan kehidupan Barat disebarluaskan oleh
media sosial,” ujar Bambang Soesatyo yang biasa disapa Bamsoet.
Budaya tersebut dapat memberikan
dampak buruk terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan bagi
kehidupan generasi muda. Menurut Bamsoet, bangsa Indonesia memerlukan penebalan
pemahaman kebangsaan.
“Agar tidak luntur nilai-nilai
kebangsaan mereka dan jati diri asli mereka terhadap bangsanya sendiri,”
paparnya.
Ia berpendapat, untuk
mengantisipasi penggerusan nilai-nilai Pancasila, haruslah ada sebuah program
kebangsaan yang memberikan kesadaran bahwa NKRI lebih penting dari segalanya.
“Akar permasalahan sosial yang
terjadi di Indonesia saat ini, sering bermula dari mudahnya rakyat Indonesia
diadu domba yang berpotensi merusak tatanan kita sebagai bangsa dan negara,”
lanjutnya.
Menurutnya, masalah sosial yang
tengah terjadi di Indonesia sangat kompleks sehingga menimbulkan masalah
krusial lainnya.
"Permasalahan seperti judi
online, pinjaman online, lebih buruknya adalah terjadi krisis terbesar di
Indonesia yaitu krisis tahun 1998. Hal ini merupakan salah satu contoh dari
gejolak sosial yang berujung pada kriminalisasi dan harus diantisipasi melalui
kesadaran kebangsaan," ungkap Bamsoet.
Tak sebatas membahas persoalan
kebangsaan saja, pada pertemuan tersebut jajaran pengurus DPP LDII memberikan
usulan kepada MPR RI untuk mengadakan program “Sekolah Virtual Kebangsaan”.
DPP LDII meyakini, Sekolah
Virtual Kebangsaan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan Empat Pilar
Kebangsaan ke berbagai elemen anak bangsa, mendukung terimplementasinya Empat
Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
memberikan pemahaman pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam menghadapi
ekspansi arus globalisasi.
Bamsoet mengapresiasi inisiasi
program tersebut dan berharap LDII turut mempertebal nilai-nilai kebangsaan.
“Kita masih tegak berdiri di sini
karena kita mengamalkan Pancasila. Melalui program Sekolah Virtual Kebangsaan
ini sangatlah bagus, dengan memaksimalkan teknologi sehingga penyebarannya
dapat menjangkau berbagai belahan Indonesia,” jelasnya.
Sejalan dengan Bambang Soesatyo,
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyampaikan generasi muda pada era
digital ini, sangat mudah mengakses internet. Bahkan, dengan ponsel atau gawai
mereka bebas mengakses informasi tanpa batas.
“Melalui program Sekolah Virtual
Kebangsaan, kita dapat memulai menyosialisasikan dan kesadaran mengenai
nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan. Karena yang perlu kita ketahui bersama,
pembinaan kebangsaan ini menjadi penting karena generasi ini terus bersambung.
Dan satu-satunya warga NKRI haruslah paham mengenai kebangsaan,” jelas KH
Chriswanto.
Pada akhir diskusi KH Chriswanto mengatakan, LDII sebagai lembaga dakwah yang berbasis kebangsaan dapat terus menyosialisasikan kebangsaan melalui “Sekolah Virtual Kebangsaan” yang nota kesepahamannya akan ditandatangani pada awal Agustus mendatang. Berbarengan dengan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan program LDII “Kerja Bakti Nasional: Kerja Bersama, Bakti untuk Negeri”. (sa/tim liputan).
Social Footer