Teknologi AI Peluang Besar Tingkatkan Layanan Kesehatan |
KALBAR.SATUSUARA.CO.ID (JAKARTA)
- Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini bahwa perkembangan teknologi AI Generatif
atau kecerdasan buatan di bidang kesehatan akan membawa perubahan signifikan
bagi peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.
Hal
tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada sejumlah awak media beberapa waktu lalu.
“Saya percaya bahwa
saat ini teknologi terus berkembang, yang pada akhirnya juga akan mengubah
humanity,” kata Menkes saat menjadi pembicara dalam acara “Google AI untuk
Indonesia Emas” di Jakarta.
Menkes mengatakan,
penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan setidaknya akan memberikan dukungan
kesehatan yang lebih akurat. Hal ini mengingat, di dalam tubuh manusia terdapat
lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron yang mayoritas berada di otak, 300
triliun sel, dan 37 triliun microbiome, yang saling terhubung dan memengaruhi
kesehatan manusia.
“Bisa dibayangkan kalau
kita menggunakan metode empirik seperti pada umumnya untuk mempelajari ini
semua, makanya teknologi AI harus digunakan secara maksimal, lebih dari bermain
catur atau bahkan bahasa program ChatGPT, untuk mengetahui bagaimana sistem
tubuh bekerja secara ilmiah,” tutur Menkes.
Melalui analisis
menyeluruh dari kecerdasan buatan tersebut, kata Menkes, hasilnya dapat
digunakan untuk membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang tepat kepada seluruh pasien.
Menkes mengungkapkan
peran lain dari teknologi AI, yaitu mengubah cara kerja kedokteran dan membantu
dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan
lebih mudah, cepat, dan presisi.
“Sebelumnya, dokter
deteksi penyakit jantung menggunakan stetoskop, mendengarkan detak jantungnya
lalu didiagnosis menderita jantung, ” ucap Menkes.
Kemudian, teknologi
berkembang dengan adanya elektrokardiografi untuk mengetahui pergerakan
grafiknya. Lalu, berkembang lagi dengan kemunculan teknologi CT Scan yang bisa
mendeteksi penyakit jantung dengan melakukan scan pada dada. Yang terbaru, ada
pemeriksaan gen untuk mengetahui mutasi gen dalam tubuh yang dapat menyebabkan
penyakit jantung.
“Yang ingin saya
katakan adalah, (teknologi AI) ini akan mengubah sektor kesehatan secara
besar-besaran,” kata Menkes.
Kendati demikian, Menkes
menjelaskan bahwa pemanfaatan AI di bidang kesehatan sebenarnya bukanlah hal
yang baru di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah telah menggunakan teknologi
WhatsApp untuk menyediakan layanan telemedicine saat pandemi COVID-19, dan
menyediakan layanan internet untuk puskesmas di daerah terpencil menggunakan
teknologi Starlink.
“Ke depan saya berharap
Google bisa membantu pemerintah untuk menyediakan layanan geotagging sehingga
bisa membantu memetakan penyakit di daerah. Dengan begitu, saya percaya
teknologi AI akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” terang
Menkes.
Direktur Hubungan
Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengungkapkan
bahwa Google berkomitmen penuh membantu Pemerintah Indonesia memaksimalkan
digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia.
“Mulai bulan lalu,
Google berkolaborasi dengan Kemenkes untuk menerapkan AI dalam pelayanan
kesehatan seperti kemungkinan penerapan generatif AI dalam platform SATUSEHAT,”
ucapnya.
Dukungan tersebut
sejalan dengan cetak biru Pemerintah Indonesia untuk transformasi digital dan
inisiatif visi Indonesia digital tahun 2045. (Sumber : Humas Kemenkes RI).
Editor : Salsa
Social Footer